 |
| Tentang Spotify |
Tentang Spotify Mulai dari Awal Berdiri adanya Polemik & Dirilisnya di Indonesia
Spotify merupakan suatu layanan atau software pemutar musik dan siniar yang berbasis di Stockholm, software ini dirilis di swedia pada 7 Oktober tahun 2008. Platform ini dimiliki oleh Spotify AB, suatu perusahaan terbuka di Bursa Efek New York sejak tahun 2018 dibawah naungan perusahaan Spotify Technology S.A. yang berbasis di Luksemburg. Adapun Kantor pusat Spotify Global berada di Stockholm, Swedia serta kantor pusat perusahaannya bertempat di Kota New York, Amerika Serikat.
Software Spotify mempromosikan musik serta siniar yang dilindungi copy right nya dengan cara digital, tergolong lebih dari 70 juta lagu dari label sebuah rekaman serta perusahaan media. Spotify berpraktik dengan premium, yakni sebuah fitur gratis berikut iklan dan kontrol terbatas, adapun fitur tambahan, seperti mendengarkan dengan cara langsung dan mendengarkan bebas profitable, yang menawarkan langganan berbayar. Pengguna bisa searching musik merujuk pada artis favorit, album, atau genre, serta memiliki fitur bebas untuk membuat, mengedit, ataupun berbagi daftar putar.
Spotify cenderung lebih banyak pemakainya di sebagian besar Eropa serta Amerika, Oseania, kemudian di sebagian Afrika berikut Afrika Selatan, Mauritius serta Asia. Pada akhir tahun 2021, Spotify ditargetkan agar beroperasi di 178 negara, layanan ini terdapat di sebagian besar perangkat masa kini seperti Windows PC, macOS, Linux, iOS dan tak lupa Android, ditambah dengan pengeras suara pintar yang support untuk Amazon Echo serta Google Home.
Awal Mula Berdirinya Spotify
Software Spotify mulai berkembang pada tahun 2006 oleh tim di Spotify AB, bertempat di Stockholm, Swedia. Perusahaan ini dibentuk oleh Daniel Ek, mantan dari CTO Stardoll, dan Martin Lorentzon, co-pendiri TradeDoubler. Nama Spotify berasal dari Martin Lorentzon dan Daniel Ek saat memastikan nama yakni dengan cara menyerukan kata-kata tersembunyi secara acak, lalu Daniel Ek keliru dalam mendengar "Spotify", dan akhirnya mereka pun mengklaim etimologi "Spotify" berasal dari seruan kata "spot" serta "identify".
Software ini dirilis pada bulan September tahun 2008 oleh Spotify AB, perusahaan rilisan (start up) yang bermula di Swedia. Pada Juni tahun 2015, kemudian Spotify mempunyai lebih dari 75 juta konsumen aktif, terhitung sekitar 20 juta konsumen berbayar. Jumlah konsumen berbayar mencapai 30 juta pada Maret tahun 2016. Spotify Ltd berpraktik sebagai perusahaan induk, yang bertempat di kantor pusat tepatnya di London, adapun Spotify AB menghandle penelitian serta pengembangan yang bertempat di Stockholm.
Polemik Spotify
Perlu diketahui Software Spotify mendapati beberapa kritikan dari artis rekaman dengan permintaan bahwa tidak ada keadilan dari pihak perusahaan Spotify dalam hal kompensasi/imbalan kepada para musisi yang setidaknya berkontribusi. Tidak seperti album pada fisik medium (kaset pita, CDs) ataupun penjualan unduhan mp3 yang memberi bayaran harga tetap per lagu bahkan album, Spotify memberi bayaran para musisi berlandaskan kepada "pangsa pasar"(jumlah dari aliran lagu mereka sebagai keseimbangan dari jumlah lagu streaming pada sebuah layanan). Spotify mengalokasikan kurang lebih 70% untuk pemegang hak, yang berikutnya akan melakukan pembayaran bagi para seniman berlandaskan pada perjanjian dari masing-masing. Beberapa beranggapan imbalan tadi itu tidak memadai, yakni bisa menjadi serendah US$0,0011 per streaming lagu, yang selanjutnya akan menyebabkan kritikan dari para musikus. Terutama yang menimpa pada Thom Yorke dan Taylor Swift mereka berdua memutuskan untuk menarik diskografinya dari perusahaan Spotify, Taylor Swift mengklaim "Saya tidak sanggup untuk memberikan kontribusi karya saya untuk percobaan yang mana saya tidak merasa cukup dalam mengkompensasi komposer, produser serta artis ini". Menangkis kritik tersebut, pihak Spotify mengklaim bahwa mereka memperoleh manfaat dari evakuasi bisnis musik yang sebelumnya seringkali terjadi pembajakan serta memungkinkan mereka untuk memperoleh royalti jauh lebih besar dari sebelumnya dengan cara mengajak konsumen untuk memakai layanan mereka dengan cara berbayar.
Dirilisnya Software Spotify di Indonesia
Software pemutar musik ini resmi dirilis di Indonesia pada tanggal 30 Maret tahun 2016, yang berarti perangkat lunaknya sudah mensupport pilihan bahasa Indonesia, kemudian memungkinkan untuk menerima konsumen premium dari penduduk Indonesia. Inilah bentuk dari kesungguhan pihak Spotify dengan industri musik di Indonesia diperkokoh dengan menyelenggarakan konser "Spotify On Stage" pada tanggal 4 Oktober tahun 2019 yang bertempat di Jakarta International Expo, acara ini menghadirkan beberapa musisi & artis Indonesia serta manca negara, diantaranya; Rich Brian, (G)I-dle, Ateez, Arsy Widianto, Brisia Jodie, Marion Jola dan Rizky Febian.
Itulah informasi yang dapat kami bagikan mengenai aplikasi pemutar musik yang sedang hits saat ini yaitu Spotify, semoga informasi ini dapat memberi manfaat serta wawasan kepada para pembaca, lebih kurang nya kami memohon maaf dan terima kasih.
Baca juga :
5 Rekomendasi Aplikasi Android Pemutar Musik Terbaik
